Kurma?
Weh, kalau seperti bulan puasa ini, bahan makanan yang satu ini bukan
barang aneh bila selalu terdapat dalam toples di meja makan saat beduk
maghrib berbunyi. Memang kurma disunnatkan sebagai salah satu bahan
makanan untuk berbuka. Rasanya yang manis karena kandungan gula yang
tinggi bagus untuk mengembalikan energi yang terkuras selama puasa
seharian.
Khabarnya,
orang Arab sekarang masih sering minum kopi atau susu di pagi hari
dengan tambahan beberapa butir kurma. Mereka meyakini bahwa kebiasaan
ini bagus untuk memelihara tenaga. Kegunaan kurma sebagai bahan makanan
sudah tidak asing lagi, bahkan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya pernah
beberapa bulan hanya makan kurma saja.
Bila berbicara mengenai kurma, akan ada banyak sekali macamnya. Sebut saja yang terkenal macam sukkari. Konon, sukkari kalau dimakan 7 biji setengah jam sebelum jima’ tanpa minum minum air dulu akan dapat menambah stamina pria. Kurma sukkari punya rasa seperti gula merah. Ada pula ambar, kurma yang ukurannya lumayan besar. Sebesar pinang. Daging buahnya tebal dan bertekstur lembut. Biasanya dipakai untuk tahnik (diusapkan pada lidah anak) pada salah satu bagian acara tasmiyah atau pemberian nama pada bayi. Lain sukkari, ambar, lain lagi ‘ajwah. Kurma jenis ini memang relatif lebih mahal dari jenis lainnya. Ukurannya kecil-kecil dan bulat. Warnanya agak hitam. Kurma ini sering pula disebut kurma Nabi. Mungkin karena Nabi suka memakannya, atau Nabi dulu yang menanamnya? Wallahualam bis shawab. Kurma ini banyak tumbuh di Kota Madinah Al Munawarah saja. Beberapa orang mengatakan bahwa kurma ini bagus untuk penderita kencing manis dan tekanan darah tinggi. Juga buat ibu yang baru melahirkan.
sumber dari: suhadinet.wordpress.com