Beberapa alasan kenapa buah ini berprospek tinggi adalah karena belum banyak dikembangkan sedangkan permintaan terhadap buah ini sangat tinggi. Buah Tin memang terdengar asing ditelinga kita. mungkin kita bertanya-tanya buah apalagi ini? buah ini mulai dilirik para investor karena perawatannya yang gampang dan cara perkembangbiakannya cukup di cangkok saja atau stek batang. Ini lebih baik daripada lewat biji karena dengan stek batang atau cangkok akan menghasilkan pohon yang sama persis dengan induknya.
Berdasarkan penelitian di dalam daging buah ini terdapat senyawa polypenols yaitu berfungsi untuk free radical dalam tubuh.
Buah Tin juga mengandung benzaldehyde dan coumarins yang merupakan anti kanker. selain itu buah ini juga dapat mencegah dan mengontrol tekanan darah tinggi juga melawan racun, pokonya buah ini mempunyai banyak sekali kahsiat.
Peluang bisnis buah ini sangat cerah bayangkan saja saat ini harga buah matang di pasaran menembus harga Rp 90-100 ribu per kilo jika saja kita mempunyai pohon yang berhektar-hektar dan menghasilkan buah Tin berton-ton wah..kita akan menjadi orang kaya baru. Jika pembaca merasa tidak mempunyai tanah yang cukup luas dan tinggal di daerah perkotaan ternyata ada solusinya yaitu bertanam buah tin di pot atau sering kita sebut tabulampot.
Kalau ditanam di dalam pot media yang harus kita sediakan adalah campuran tanah, cocopeat, kotoran kambing dan sekam mentah, dengan perbandingan 1 + 1 + 1 + 1 Media tanam ini kita masukkan kedalam pot dengan diameter 30-50 cm bahan pot bisa dari semen atau paling bagus dan juga biasanya kita pergunakan drum bekas. Ada satu perlakuan pohon buah tin yaitu media agar selalu lembab maka kita menyiramnya 1-3 hari sekali.
Berdasarkan pengalaman buah tin yang berasal dari stek maupun cangkok akan berbuah di dalam tabulampot setelah berumur 4 bulan wow.. ternyata cepat juga. dan akan berbuah lebat asal saja kita memberi perlakuan yang baik misalnya memberi kotoran kambing setiap 6 bulan sekali. dan juga berilah pupuk. Untuk pemasaran tidak usah khawatir, menurut H. Sulis salah satu pengembang buah tin asal surabaya permintaan terhadap buah ini sangat deras (sperti air sungai) dan berapapun persediaan yang ada selalu habis kata beliau. Nah para pembaca bagaimana menurut anda?
sumber dari: herbalalamiindonesia.blogspot.com