Bagi teman-teman yang muslim, pasti tau dong buah yang satu ini, kalo kita bicara tentang buah tin pasti selalu nyambung ke buah Zaitun. Okay, khusus buat temen-temen aja ya habis ini kita bahas buah zaitun. Tapi kali ini kita bahas buah tin dulu ya…
Allah berfirman, “Demi [buah] tin dan [buah] zaitun” [QS 95: 1]. Dicantumkannya buah tin selain buah zaitun dalam Al-Qur’an mendorong para ilmuwan dari kalangan umat Islam untuk mencoba menemukan berbagai keistimewaan yang dimiliki buah yang juga dikenal sebagai buah ara atau fig ini.
Penelitian medis terbaru yang disiarkan oleh harian Al-Raya, Qatar menunjukkan buah tin bermanfaat untuk mencegah kanker. Hal ini disebabkan kandungan antisoksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker. Kandungan benzaldehyde dalam buah tin, seperti yang diungkap dalam jurnal pada website Cancer Cure Foundation, hasil riset dari para ahli di Institute of Physical and Chemical Research di Tokyo, juga menunjukkan efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan tumor.
Buah tin juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan. Di antaranya omega3 dan omega-6. Buah tin juga rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori, dan bebas kolesterol sehingga cocok dikonsumsi penderita diabetes. Kandungan vitamin buah tin tak kalah hebatnya dibandingkan dengan apel dan jeruk, seperti vitamin A, C, Kalsium, Magnesium, hingga Potasium. Tak heran jika jus buah tin diketahui merupakan minuman yang baik untuk membunuh bakteri merugikan.
www.google.co.id
Selain itu disebutkan oleh California Figs Nutritional Information, buah tin mengandung serat yang sangat tinggi. Setiap 100 gr buah tin kering terkandung 12,2 gram serat. Sehingga mengonsumsi buah ini secara teratur, mengatasi masalah pencernaan, membantu penurunan berat badan, membantu membersihkan racun di dalam tubuh, dan mencegah penyakit degeneratif lain.
Buah ini juga lebih mirip sebagai makanan biasa karena mengenyangkan seperti buah korma, sehingga warga Arab jarang memasukkannya dalam daftar buah-buahan. Biasanya orang Indonesia lebih banyak mengkonsumsi dalam racikan yang diawetkan. Orang yang pulang naik haji sering menjadikannya bingkisan obat untuk kerabat di tanah air.
Saat ini buah tin mulai dibudidayakan di Indonesia. Buah yang rasanya segar seperti perpaduan antara buah peach dan strawberry itu dapat ditemukan dalam bentuk manisan, sirup, selai atau permen dalam jumlah yang masih sangat terbatas di beberapa gerai makanan di negeri ini.
sumber dari: goingnaturalwithherbal.wordpress.com