khazanah alam

dianugerahkan untuk kita menikmatinya....perlu dipelajari, diperbaiki dan dipelihara untuk diturunkan buat generasi seterusnya......tentunya kita tidak mahu dipersalahkan oleh generasi akan datang sebagaimana kita cuba menunding jari ke generasi sebelum ini......fikirkanlah.....

Saturday, 17 December 2011

asal selasih n komposisi

Asal Tanaman

Genus Ocimum tersebar luas di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan; dan nampaknya Afrika menjadi pusat keragamannya. Namun kemungkinan, selasih ditanam pertama kali di India.

Sekarang, selasih dikembangkan di banyak negara Asia dan Mediteranian; exportir utama (untuk pasar Eropa) adalah Perancis, Itali, Moroko dan Mesir. Jugaada produksi selasih yang signifikan di California .

Bagian tanaman yang digunakan

Daun; seringkali, seluruh bagian tanaman yang berguna sebagai rempah-rempah (semua bagian pucuk) dipanen. Musim terbaik untuk memanen adalah sebelum berbunga. Daun selasih sebaiknya selalu digunakan segar, karena selasih kehilangan sebagian besar aroma dan rasanya dalam beberapa minggu setelah dikeringkan. Meskipun demikian, di dalam campuran rempah-rempah Georgian khmeli-suneli, digunakan selasih kering.

Biji selasih berfungsi sebagai bahan pengental di Thailand, tetapi tidak mempunyai aroma seperti daunnya.

Kualitas sensoris

Daun selasih segar mempunyai aroma yang kuat dan khas, yang tidak dapat dibandingkan dengan rempah-rempah yang lain, meskipun dikenali ada sedikit aroma cengkeh di dalamnya.

Komponen utama

Minyak esensial (kurang dari 1%) mempunyai komposisi yang kompleks dan bermacam-macam. Dalam satu spesies, ditemukan beberapa komponen kimia yang berbeda, selain itu iklim, tanah dan waktu pemanenan tidak hanya mempengaruhi banyaknya tapi juga komposisi dari minyak esensial. Komponen aroma yang paling penting adalah 1,8 cineol, linalool, citral, methyl chavicol (estragole), eugenol dan methyl cinnamate, meskipun tidak selalu dengan urutan seperti ini; nyatanya, sangat jarang selasih mengandung semua komponen ini dengan jumlah yang bermakna. Spesies dari Afrika sering mengandung camphor.

Selain itu monoterpenes (ocimene, geraniol, camphor), sesquiterpenes (bisabolene, caryophyllene) dan phenylpropanoids (methyl eugenol) dapat ditemukan dengan jumlah yang bervariasi dan sangat mempengaruhi aroma dan rasanya. Ada variasi yang sangat infraspesifik, sehingga membuka perspektif yang baik untuk perkembangbiakan tanaman di masa depan oleh pemilihan.