Kunyit hampir selalu dipakai peternak ayam organik. Maklum, “Pada manusia, kunyit dikonsumsi untuk mengatasi rasa sakit dan bengkak akibat luka, penyakit empedu atau sakit kuning, hingga rematik,” tutur Dr Hilda Ismail MSi Apt, direktur Curcumin Research Center, Fakultas Farmasi UGM. Pengetahuan dasar tentang kunyit itu menjadi dasar peternak menggunakan Curcuma domestica sebagai penguat stamina ayam.
“Ide memakai kunyit terinspirasi nenek saya yang hidup sehat hingga usia 100 tahun berkat rajin meminum air perasan kunyit,” ujar Soemini Mardihardjo, peternak ayam kampung di Bojonggede, Bogor. Penyakit mag dan liver yang diderita Soemini sembuh setelah meminum perasan kunyit saban hari. Wajar Soemini berasumsi kunyit juga meningkatkan kekebalan tubuh ayam. “Kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin. Senyawa ini memiliki aktivitas farmakologis sebagai antiradang, antimikroba, antivirus, antikolesterol, dan sitotoksik atau menghambat sel kanker,” ujar Hilda. Terbukti, tingkat kematian ayam yang diberi ramuan herbal di Balai Penelitan Ternak, Ciawi, Bogor,turun menjadi 2% dari sebelumnya 6%.
Herbal lain umumnya berfungsi sebagai antibiotik alami bagi ayam. Contoh bawang putih dan daun sirih. Kedua bahan itu dikenal mengandung senyawa antibiotik. Sementara penggunaan temulawak dimaksudkan untuk meningkatkan nafsu makan ayam. Oleh karena itu kombinasi herbal itu dapat membuat pertumbuhan ayam optimal dengan daya tahan tubuh lebih baik. Beberapa peternak seperti Soemini menambahkan gula merah dan mikroba starter ke dalam ramuan herbal. Mikroba berfungsi sebagai probiotik untuk meningkatkan daya cerna ayam sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri patogen dalam saluran pencernaan, sementara gula menjadi sumber energi kehidupan mikroba.
sumber dari: trubus-online.co.id