Pada artikel kali ini dimana awal debut saya nge-blog dengan tema pertanian , saya akan membahas dan mengupas kembali tentang tanaman yang produknya telah dikenal di seluruh dunia sebagai “Rajanya rempah-rempah” atau “King of Spice”, yaitu “Lada” atau nama genusnya Piper.
Mengapa saya memilih untuk membahas artikel tentang Lada, tentu saya memliki alasan yang mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi para sahabat pembaca semua yang nyempetin mampir di blog saya ini. Setelah membaca artikel-artikel tentang lada dari berbagai sumber, saya menemukan hal-hal yang seharusnya kita ketahui dan ingat kembali bersama. Saya disini boleh dikatakan hanya sebagai reminder ingin mengingatkan kembali kepada para sahabat pembaca se-Indonesia tentang Lada. Bahwa ‘aroma’ rempah-rempah dari Lada telah mengharumkan nama bangsa Indonesia masa lalu sebagai penghasil dan pengekspor utama serta menyejahterakan petaninya, begitu juga dengan rempah-rempah lainnya seperti cengkeh, kayu manis, panili dan lain-lain. Melalui aromanya telah banyak petani yang mampu menunaikan ibadah Haji. Namun keberhasilan masa lalu telah semakin sirna. Kini kesejahteraan karena peranan cengkeh, kayu manis, panili dan rempah lainnya tidak seperti dulu lagi. Namun hanya satu dari segenap rempah-rempah lainnya yang masih bertahan hingga saat ini, yaitu Lada The King of Spice. Dengan unggulan yang kita miliki yaitu Muntok White Pepper dan Lampong Black Pepper.
Harapan saya dan kita semua : “Semoga status lada sebagai “King of Spice” yang produksi dan ekspornya terbesar di dunia dapat tetap terjaga.”
sumber dari: unpad.ac.id