khazanah alam

dianugerahkan untuk kita menikmatinya....perlu dipelajari, diperbaiki dan dipelihara untuk diturunkan buat generasi seterusnya......tentunya kita tidak mahu dipersalahkan oleh generasi akan datang sebagaimana kita cuba menunding jari ke generasi sebelum ini......fikirkanlah.....

Saturday, 4 January 2014

terapi madu




madu_front.jpg


Resep Praktis Untuk 84 Penyakit,
Plus Untuk Stamina Mental
Mukjizat Untuk Sehat Alami
Karya: Prof. dr. Sa’id Hamad

“Saya mulai mencoba terapi madu setelah segala pengobatan gagal. Sejak kami memakai madu, penggunaan semua jenis antibiotik (untuk luka diabetes) kami hentikan dan berhasil.”
~ Prof. Jennifer Eddy, Guru Besar di The Wisconsin Madison University’s School of Medicine and Public Health, Amerika Serikat.

“Ternyata madu memang istimewa. Hampir semua penyakit dapat disembuhkannya. Dalam buku ini dapat dibaca daya kerja madu dengan mekanismenya yang sederhana, begitu juga resep-resepnya semua disajikan dengan bentuk sederhana dan mudah dimengerti.”
~ Prof. Dr. Hj. Aisjah Girindra, Ketua Dewan Pembina LPPOM MUI.

“Setiap kali aku menderita sariawan, aku selalu minum madu. Madu itu benar-benar mampu menyembuhkan sariawanku dengan cepat. Biasanya luka sariawanku sembuh dalam 2-3 hari. Sejak dini saya minum madu sebelum luka sariawan semakin lebar.”
~ MC, Georgia.

Sifat antibakteri dari madu membantu mengatasi infeksi pada luka dan aksi anti-inflamasinya dapat mengurangi nyeri serta meningkatkan sirkulasi yang berpengaruh pada proses penyembuhan.”
~ Dr. Peter Molan dari University of Waikato, New Zealand.

“Berbagai penelitian tentang khasiat madu telah dipublikasikan oleh para ilmuwan di Jurnal Kedokteran Internasional di antaranya JAMA (Amerika Serikat, 1973), Royal Institute for Surgery (Inggris, 1981), Lancet (Inggris, 1982), The American Journal of Surgery (Amerika Serikat, 1983), Britanical Journal of Surgery (Inggris, 1988), dan Journal of Royal Society of Medicine (Inggris, 1991). Buku ini layak diketahui oleh para tenaga kesehatan dan masyarakat umum sebagai upaya pengobatan kembali ke alam (back to nature).”

~ Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater.



sumber dari: pustakaiman.wordpress.com